Saham vs Reksadana: Mana yang Cocok untuk Pemula

 Saham vs Reksadana: Mana yang Cocok untuk Pemula


Maraknya informasi di berbagai platform media terkait pemasukan pasif atau yang biasa disebut
passive income mendorong minat masyarakat Indonesia untuk memulai investasi di pasar modal.
Meningkatnya minat tersebut diimbangi dan didukung juga oleh perkembangan teknologi. Hal ini
ditandai dengan munculnya berbagai aplikasi investasi dan aplikasi m-banking yang mulai mendukung
serta menyediakan fitur untuk investasi.
Pasar modal merupakan wadah yang mempertemukan investor dengan pihak yang membutuhkan
dana. dimana pihak yang membutuhkan dana tersebut dapat berupa perusahaan maupun
pemerintahan. Instrumen investasi yang cukup populer di masyarakat adalah saham dan reksadana.
Para calon investor terutama pemula perlu mempertimbangkan antara keduanya agar lebih paham dan
sadar terkait keuntungan dan resiko.

Saham

Saham atau stock merupakan instrumen pasar modal yang paling populer. Saham adalah surat
berharga yang diterbitkan sebagai bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Pembelian saham
berarti kepemilikan atas sebagian dari perusahaan yang menjadi tempat investasi. Sebagai
pemegang saham suatu perusahaan, seseorang berhak atas pembagian keuntungan
perusahaan (dividen), keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain), dan hak suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk beberapa jenis saham tertentu.Saham
dibagi menjadi dua yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

Umumnya, saham banyak dipilih oleh investor karena menawarkan tingkat keuntungan yang
menarik. Seorang investor saham yang telah memiliki hak dividen nantinya akan mendapatkan
keuntungan berupa dividen tunai atau dividen saham. Selain itu, investor saham juga
mendapatkan capital gain. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual di
pasar sekunder. Apabila investor membeli saham seharga Rp1500 dan menjualnya kembali di
pasar sekunder seharga Rp2000 per saham, maka pemodal mendapatkan capital gain sebesar
Rp500. Kebalikan dari capital gain adalah capital loss yang artinya resiko kerugian akibat
turunnya harga jual saham. Pada situasi dimana perusahaan yang sahamnya dimiliki
dinyatakan bangkrut atau dibubarkan, pemegang saham beresiko tidak memperoleh hasil dari
likuidasi kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut tidak memiliki sisa kekayaan.

Reksadana

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan
hukum bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga
seperti: saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Dalam reksadana, seluruh dana dari
berbagai investor digabungkan menjadi satu, kemudian dikelola secara profesional oleh
manajer investasi yang ahli dalam mengelola portofolio investasi. Reksadana dibagi menjadi
empat berdasarkan tempat investasinya, yaitu:



Jenis ReksadanaAlokasi InvestasiTingkat ResikoJangka Waktu Ideal Profil Resiko
Pasar Uang100% pada instrumen pasar uang (deposito, obligasi jatuh tempo < 1 tahun)Rendah< 1 Tahun Konservatif
Pendapatan TetapObligasi/Surat UtangRendah - Sedang1 - 3 Tahun Konservatif - Moderat
CampuranKombinasi Saham, Obligasi, dan Pasar Uang (alokasi bervariasi)Sedang - Tinggi3 - 5 Tahun Moderat
SahamMinimal 80% pada Efek bersifat Ekuitas (Saham)Tinggi > 5 Tahun Agresif


Investasi melalui reksadana memiliki keuntungan berupa diversifikasi investasi, adanya pengelolaan secara profesional, aksesnya yang mudah dan terjangkau, serta likuiditas yang tinggi. Reksadana dikelola secara diverse untuk meminimalkan resiko karena tersebar di berbagai instrumen. Investasi reksadana dikelola secara profesional oleh ahli di bidangnya. Reksadana memiliki resiko yang cenderung lebih rendah, namun tetap tergantung pada jenis reksadana yang dipilih. Jenis reksadana dengan resiko yang lebih tinggi tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Selain itu, investor juga dapat dengan mudah mencairkan investasinya kapan saja saat dibutuhkan tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu.

Akhir Kata

Berdasarkan pembahasan keuntungan dan risiko tiap instrumen investasi, reksadana bisa dibilang
paling ramah untuk pemula. Instrumen ini memang dirancang untuk menekan risiko sekaligus
membuka peluang keuntungan yang cukup menarik. Proses investasinya pun simpel karena bisa
dilakukan lewat aplikasi, dengan fleksibilitas pencairan dana kapan saja. Ditambah lagi, modal awal
yang relatif kecil membuat reksadana terasa lebih terjangkau dan tidak mengintimidasi bagi mereka
yang baru mulai berinvestasi.

Posting Komentar untuk "Saham vs Reksadana: Mana yang Cocok untuk Pemula"