Dalam dunia kripto dan aset digital, Rug pull yang dalam bahasa indonesia berarti Gulang Tikar, adalah istilah yang merujuk pada skema penipuan atau Exit Scam (skema melarikan diri) yang dilakukan oleh pengembang sebuah proyek token atau koin kripto. sejak meningkatnya popularitas DeFi (Decentralized Finance), Rug pull menjelma menjadi operasi penipuan yang canggih dan teroganisir. dalam praktiknya, pengembang proyek sebuah aset kripto tiba-tiba meninggalkan proyek dan menarik semua dana investor. meninggalkan token kripto dengan nilai yang anjlok dan merugikan banyak investor.
Ciri-Ciri Proyek Berpotensi Rug Pull
bagi kamu yang ingin memulai berinvestasi aset digital, wajib mengetahui apa itu Rug Pull dan mekanisme/pola yang umumnya digunakan para oknum pengembang tersebut. perlu kamu ketahui juga, para investor pemula dan orang FOMO yang mudah terguir hype adalah target utama dari operasi penipuan ini. Mari simak tanda-tanda bahaya yang bisa jadi indikator dari proyek kripto berpotensi Rug Pull.
1. Pengembang Anonim
Kamu patut waspada dengan tim pengembang anonim. tidak menyertakan foto dan informasi jelas. pastikan tim pengembang memiliki rekam jejak profesional yang bisa diverifikasi lewat platform seperti LinkedIn atau GitHub.
2. Keuntungan tidak realistis
Perlu kamu ingat, kripto tidak dapat memberikan kamu kekayaan mendadak. pengembang yang menjanjikan Return of Investment (ROI) tinggi hingga 100% dalam waktu singkat patut kamu curigai.
3. Hype tinggi dan Iklan yang Masif
Pola awal dari kripto yang berpotensi Rug Pull adalah menciptakan hype tinggi dan iklan masif di awal peluncurannya. tak jarang dipromosikan juga oleh influencer ataupun artis. perhatikan juga website dan media sosial resmi aset tersebut. aset bodong seringkali hanya berfokus pada promosi. tidak menyajikan dokumentasi, data teknis yang jelas ataupun kontak tim pengembang.
4. Tidak Ada Audit Smart Contract
Tidak ada audit Smart Contract oleh perusahaan pihak ketiga bereputasi seperti Certic atau Peckshield. hal ini memastikan sumber kode tidak ada backdoor, bug atau risiko keamanan yang dapat dieksploitasi peretas atau disalahgunakan pengembang itu sendiri.
5. Dokumentasi yang Buruk
Pengembang yang serius pasti memiliki dokumentasi yang sah dan terurai. mulai dari whitepaper, masalah yang ingin dipecahkan, teknologi yang dipakai, teconomics, roadmap dan tujuan jangka panjang token yang realistis.
6. Penjualan Token yang Dibatasi
berdasarkan kasus yang sudah terjadi, pengembang yang curang seringkali membatasi fungsi jual. pengembang hanya mengizinkan orang untuk membeli token untuk menumpuk likuiditas.
7. Likuiditas yang Tidak Dikunci
Dengan Likuiditas yang terkunci berguna mengikat dana dan mencegah pengembang secara tiba-tiba menariknya. Selalu periksa apakah likuiditas dikunci menggunakan platform pihak ketiga yang terpercaya seperti UniCrypt atau DxLocker.
Contoh Kasus Besar Rug Pull
Setelah mengenali ciri-ciri kripto berpotensi rug pull. sekarang mari simak contoh kasus besar yang sudah merugikan banyak investor. dengan contoh nyata ini mampu membuat kamu semakin melek dengan bahaya penipuan jenis ini.
1. Squid Game Token (SQUID)
Kasus ini sering disebut-sebut sebagai rug pull terbesar. Terjadi di akhir oktober hingga awal November 2021. dengan melonjaknya hype dari series Squid Game, Token ini meroket dari $0,01 menjadi $2.861 dalam waktu singkat. pengembang menerapkan mekanisme honeypot atau pembatasan jual. ketika harga mencapai puncak, pengembang segera menjual semua token SQUID di kolam likuiditas (Liquidity Pool), membuat harga token SQUID anjlok mendekati nol dalam beberapa menit. kerugian yang ditaksir mencapai $3,38 Juta (setara puluhan miliar Rupiah).
2. AnubisDAO (ANKH)
Kasus ini bermula dari investor yang FOMO dan tergiur janji keuntungan tinggi. proyek ini dibangun oleh tim yang seluruhnya anonim tanpa ada website ataupun dokumentasi yang layak. tak sampai 24 jam setelah peluncuran dan lonjakan likuiditas yang besar, pengembang menarik seluruh dana dan memindahkannya ke alamat dompet tunggal. Para pengembang, yang semuanya anonim, menghilang, dan nilai token ANKH jatuh ke nol. penipuan ini terjadi pada Oktober 2021 dengan kerugian mencapai Sekitar $60 Juta (setara ratusan miliar Rupiah).
3. Luna Yield
Luna Yield adalah proyek yield farming di Solana (SOL). berawal dari pertumbuhan dana dan popularitas yang melonjak cepat, tiba-tiba saja pengembang menghapus seluruh sosial media dan situs resminya. para investor pun mulai panik dan mencoba menarik dananya. namun, seluruh kolam likuiditas senilai $10 juta sudah kosong di bawa kabur oleh pengembang.
Akhir Kata
Dalam dunia kripto yang berkembang dengan cepat, pengetahuan adalah aset pertahanan yang baik. meskipun ancaman rug pull selalu menghantui, dengan kehati-hatian, riset yang mendalam dan verifikasi pihak ketiga yang kredibel dapat menjadi kompas bagi kamu dalam berinvestasi. mulailah terbiasa DYOR (Do your own research), mengikuti berita, tidak mudah tergiur hype dan mempelajari pola penipuan ini dari kasus-kasus yang sudah terjadi dapat menjauhkan kamu dari kejutan "tarik karpet".
Posting Komentar untuk "Cara Berinvestasi Kripto Tanpa Takut Rug Pull"