Cara Membaca Chart Crypto Untuk Pemula

Dalam Investasi Crypto, kamu dituntut dapat membaca Grafik Crypto untuk menganalisa pasar. sebab Investasi crypto bukan sekedar tebak-tebakan atau keberuntungan. Grafik bukan sekedar hiasan warna warni merah atau hijau, bukan juga untuk membuat mu merasa keren. Membeli Crypto tanpa bisa membaca chart ibarat berkendara malam di tengah kabut tanpa lampu depan, Tentu kamu masih bisa jalan. Namun, kecelakaan hanya menunggu waktu. Kemampuan membaca Chart berguna sebagai peta dan penerang bagi kamu dalam berkutat di dunia trading yang memiliki volatilitas yang tinggi.

Dalam Artikel ini, kita akan membahas detail mulai dari tujuan, jenis-jenis Chart dan cara membaca. Sehingga kamu dapat berhenti bergantung pada saran influencer atau sinyal di grup telegram.

Alasan Mengapa Membaca Chart Crypto itu Penting

Kemampuan membaca Chart Crypto memastikan kamu selalu mengambil keputusan yang rasional. Hal ini juga yang membedakan Trader profesional dengan Trader Amatir. Umumnya Trader Amatir terjebak dalam Insting yang selalu keliru, Rumor pasar dan Saran influencer yang seringkali Manipulatif atau hanya kedok untuk menaikan Token Crypto tertentu. Berikut adalah beberapa alasannya:
  • mengetahui tren dan sentimen pasar berdasarkan data aktual bukan hanya berita di media sosial
  • Menentukan kapan harus masuk dan keluar, tanpa mengannalisa chart kamu hanya akan menebak harga
  • Terhindar dari FOMO dan pengambilan keputusan yang didasari emosi atau kepanikan
  • Alat manajamen risiko seperti menentukan titik Stop Loss
  • Mengetahui pergerakan fluktuatif Koin Crypto dan menemukan potensi jangka pendek ataupun jangka panjang

Mengenal TradingView: Platform Charting Terpopuler

TradingView adalah platform Charting dan jejaring sosial untuk analisa pasar Kripto berbasis Web. Platform ini sangat populer di Indonesia dan sudah digunakan oleh jutaan trader. Hampir semua bursa besar seperti Binance, Indodax, Pintu mengintegrasikan Chart dari TradingView dalam aplikasi mereka. Chart by TradingView sangat interaktif, mendukung banyak indikator (RSI, Moving Average, dll) yang membantu kamu memprediksi harga pasar. TradingView juga memiliki fitur simulasi dimana kamu dapat berlatih trading dengan uang virtual sehingga kamu dapat menguji strategi trading kamu. Di platform ini juga Terdapat beragam Ide, Saran dan referensi belajar dari trader profesional untuk membantu kamu belajar.

Anggaplah TradingView seperti "Google Maps" untuk harga aset, ia menyediakan peta (chart) yang sangat detail untuk membantu kamu bernavigasi di pasar keuangan.

Timeframe: Memilih Gaya Bermain

Sederhananya, Timeframe atau kerangka waktu adalah periode waktu yang digunakan untuk menampilkan data chart. Menentukan Timeframe juga berarti menentukan bagaimana gaya trading dan strategi kamu. Secara umum, Timeframe dibagi kedalam 3 Kategori besar yaitu:

1. Timeframe Short-Term

Contoh Timeframe kategori ini mencakup: M1 (1 menit), M5, M15, M30.
Trader menggunakan Timeframe ini untuk menangkap sinyal harga kecil dalam waktu dekat demi mencari keuntungan cepat. Umumnya digunakan oleh Scalper. Trader dituntut mempunyai waktu penuh untuk memantau pergerakan harga secara realtime dan memiliki respon cepat yang baik.

2. Timeframe Medium-Term

Contoh Timeframe ini adalah: H1 (1 jam), H4
Daily: D1 (1 hari).
Digunakan oleh Day Trader atau Swing Trader untuk mencari peluang dalam beberapa hari. Meski tetap terpengaruh Volatilitas Tinggi, dengan waktu analisis yang fleksibel membuat mu dapat menentukan strategi dan setup yang ideal.

3. Timeframe Long-Term

Timeframe ini mencakup jangka waktu mingguan, bulanan hingga tahunan.
Timeframe ini umum digunakan oleh Position Trader atau Investor yang fokus pada tren pertumbuhan besar dan jangka panjang. Timeframe ini bisa dibilang strategi investasi jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan modal tinggi.

Jenis-Jenis Chart Crypto

Di bagian ini kita akan membedah satu per satu 3 jenis chart yang paling umum digunakan oleh Trader:

1. Grafik Garis (Line Chart)

Grafik ini yang paling sederhana. Setiap garisnya menggambarkan fluktuatif harga penutupan dari hari ke hari berdasarkan Periode (Timeframe) yang di tentukan. Chart ini berguna untuk melihat tren besar secara cepat tanpa noise (fluktuatif kecil). Chart ini tidak menampilkan informasi detail seperti harga tertinggi, terendah, atau harga pembukaan.

2. Grafik Batang (Bar Chart)

Grafik ini menampilkan data OHLC lengkap: Harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low) dan harga penutupan (Close) sesuai periode yang dipilih. Tampilan Chart ini simpel dan bersih. berbeda dengan Candlestick chart yang menonjolkan visual warna, memungkinan mata menangkap informasi dengan cepat.

3. Grafik Lilin (Candlestick Chart)

Grafik ini memiliki tampilan seperti lilin dengan menampilkan data detail OHLC yang sama seperti Bar Chart. Pada dasarnya, yang membedakan Grafik ini merupakan yang paling sering digunakan.

Mengingat popularitas, visual yang menarik dan data yang detail, sudah diadopsikan ke banyak platform trading, kita akan menggunakan Candlestick Chart sebagai contoh. Membaca candlestick bukan hanya melihat warna, tapi membaca catatan pertempuran antara pembeli (Bulls) dan penjual (Bears).

Cara Membaca Candlestick Chart

Setial batang lilinnya adalah catatan fluktuatif harga selama periode yang dipilih. Mari kita bahas lebih detail mulai dati Anatomi, Warna hingga Pola nya:

1. Anatomi Candlestick

Komponen ini menunjukan Data OHLC, anatomi Candlestick adalah sebaga berikut:
  • Body (Badan): Komponen ini menunjukan perbandingan antara harga buka (Open) dan penutupan (Close). badan yang panjang menunjukan perubahan harga yang signifikan
  • Wick (Sumbu): Garis tipis di atas dan di bawah badan yang menunjukan harga tertinggi (High) dan terendah (Low).

2. Perbedaan Warna

Dengan melihat warna kita dapat melihat siapa pemenangnya. Apakah pasar Bullish atau Bearish.
  • Hijau (Bullish): Ada kenaikan harga dan pembeli (bull) mendominasi pasar. Harga penutupan lebih tinggi.
  • Hijau (Bearish): Harga turun karena ada tekanan jual yang tinggi.

3. Perbedaan Ukuran Badan dan Sumbu

Kamu juga perlu memperhatikan hal ini, Jika warna memberi tahu pihak mana yang dominan, Perbedaan ukuran dapat memberi tahu seberapa besar kerugian dan keuntungannya. 
  • Badan Panjang: Jika berwarna Hijau, pembeli sangat agresif dan menguasai pasar. sedangkan berwarna Merah Penjualan meningkat dan menyebabkan penurunan harga
  • Badan Kecil: Menunjukkan keseimbangan. Tidak ada pihak (pembeli atau penjual) yang mendominasi pasar.
  • Sumbu Atas Panjang: Harga sempat naik tinggi, Namun karena ditekanan penjual  tinggi bisa menjadi sinyal harga akan turun.
  • Sumbu Bawah Panjang: Harga sempat anjlok, tapi "diselamatkan" oleh pembeli yang borong di harga murah. bisa menjadi sinyal harga akan naik

Memahami Indikator: Sinyal Kemana Arah Harga Bergerak

Membaca Indikator bukanlah meramal masa depan, melainkan melihat Probabilitas. Dengan perhitungan harga, volume dan melihat minat pasar. 
 Indikator teknis adalah perhitungan matematis berdasarkan harga, volume, atau minat pasar terhadap sebuah aset. Fungsinya bukan untuk meramal masa depan, melainkan untuk memberikan probabilitas (kemungkinan terbesar) arah harga selanjutnya.
  • Moving Average (MA): Indikator ini untuk melihat tren pasar berdasarkan rata-rata pergerakan harga. harga di atas MA (tren naik), di bawah MA (tren turun).
  • Relative Strength Index (RSI): mengukur kecepatan dan perubahan harga. Di atas 70 sudah terlalu banyak pembelian di pasar (overbought/jenuh beli), di bawah 30 Pasar loyo, terlalu banyak penjualan Harga mungkin naik (oversold/jenuh jual).
  • Chaikin Oscillator: Mengukur momentum dari volume aliran dana. Positif (akumulasi/beli), negatif (distribusi/jual), menembus nol ke atas (bullish), ke bawah (bearish).
  • Alligator Indicator: Analogi buaya. Garis menumpuk (sideways), garis terbuka lebar ke atas (tren naik kuat), terbuka lebar ke bawah (tren turun kuat).

Kesimpulan

Pada awalnya, membaca Chart akan terasa mengintimidasi dan rumit. Namun, dengan ketekunan dan konsistensi yang besar, kamu akan selangkah lebih maju dari Trader yang hanya mengandalkan keberuntungan. Dengan membaca Chart Crypto kamu dapat membaca Arah Tren, Potensi Rugi dan Untung, dan membentuk Mindset Trader yang disiplin, bertindak berdasarkan Indikator serta data yang jelas juga Melihat potensi di tengah risiko.
Di tengah Pasar Crypto yang memiliki fluktuatif tinggi, Hadirnya Chart Bisa menjadi Peta navigasi kamu. 

Posting Komentar untuk "Cara Membaca Chart Crypto Untuk Pemula"