5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Anak Muda

5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Anak Muda

berdasarkan survey terbaru, Generasi GEN Z dan Milenial awal adalah korban terbesar jebakan gaya hidup konsumtif. fenomena yang kompleks dan didorong berbagai faktor ekonomi, sosial dan politik. generasi tersebut cenderung gemar mencoba hal baru, akfif mengikuti tren dan rentan terjebak dalam gaya hidup impulsif dan lilitan utang. minimnya literasi finansial memperparah keadaan. hal yang paling mendorong anak muda adalah budaya digital dan tren. dengan akses yang mudah dan selalu di personalisasi, influencer yang merejalela, tekanan sosial dan gengsi yang tinggi, sudah saja semakin membelenggu anak muda era digital ini. fenomena ini menyebabkan hampir 70% anak muda tidak memiliki tabungan atau dana darurat. ditambah meningkatnya minat pinjaman digital yang terus merajalela dan semakin mudah di akses. anak muda cenderung menyalah gunakan kemudahan ini dan memperburuk keadaan finansialnya. ada beberapa kesalahan yang umum dilakukan anak muda dalam mengelola finansialnya dan berikut akan di jabarkan 5 contohnya.


1. Tidak Membangun Dana Darurat

ini kesalahan paling fatal yang dilakukan anak muda dalam mengelola keuangannya. dana darurat adalah jaring pengaman bagi kamu. ini menghindari memaksa kamu mengambil pinjaman atau menjual aset di saat keadaan darurat. mengingat akses pinjaman yang sangat mudah dan rentan menyebabkan efek domino seperti gali lubang tutup lubang atau pembengkakan biaya bulanan. keadaan darurat yang umumnya dialami banyak orang adalah kecelakaan, PHK, perbaikan kendaraan, sakit. akan lebih tenang hidup kita jika memiliki dana darurat. sebaiknya kamu mulai mengalokasikan setidaknya 10% dari total pemasukan kedalam simpanan dana darurat. kamu bisa membuka rekening baru untuk menyimpan dana tersebut dan hanya kamu buka dalam keadaan darurat.

2. Terjebak dalam Utang Konsumtif Berbunga Tinggi

karena fenomena FOMO, mindset YOLO (You Only Live Once) yang begitu tertanam, kemajuan tren dan gaya yang terus berubah dengan cepat, memaksa anak muda untuk terus berlomba-lomba menjadi yang paling bergengsi. tak jarang, mereka menggunakan layanan Paylater (beli sekarang bayar nanti) hingga pinjaman online untuk terus menunjang gaya hidup yang konsumtif. seringnya mereka menggunakan uang itu untuk membeli sesuatu yang tidak ada nilai investasinya dan justru nilainya cepat terdepresiasi seperti Gadget Terbaru, Kendaraan, pakaian mahal. tak jarang mereka tidak memperhitungkannya dengan bijak suku bunga, dan kemampuan diri dalam melunasi hutang tersebut. hal ini dapat mencekik aliran kas bulanan. hal ini dapat kamu hindari dengan membedakan kebutuhan dan keinginan. tidak mudah tergiur mode fashion dan tren terkini, memastikan membeli sesuatu dengan penuh tanpa mencicil.


3. Tidak Mencatat Pengeluaran

banyak orang cenderung mencampuradukan uang gaji, hasil freelance, bisnis bahkan keuangan keluarga dalam satu rekening. hal ini menyebabkan arus kas yang sulit di catat. itulah mengapa anak muda seringkali kesulitan di akhir bulan tanpa tahu jelas kemana saja uangnya pergi. sangat disarankan menambah literasi finansial dan mengetahui strategi budgeting. salah satu strategi yang paling mudah adalah strategi 50/30/20. sederhana nya membagi pengeluaran dalam 3 kategori. Kebutuhan (Makanan Pokok, utilitas, cicilan rumah), Keinginan (Layanan streaming, tiket konser, belanja pakaian), Tabungan (Dana Darurat, Investasi). angka tersebut mempresentasikan besaran porsinya dalam persen. dengan kesadaran dan kontrol arus kas yang jelas kamu dapat menghindari boncos di akhir bulan, pengeluaran yang konsumtif dan dapat mengalokasikan sebagian uang kamu untuk investasi atau dana darurat.


4. Mengabaikan Proteksi Diri

anak muda seringkali merasa sehat-sehat saja dan mengabaikan proteksi diri. dengan kebiasaan buruk seperti begadang, jarang olahraga dan merokok membuat mereka semakin rentan. akibatnya jika terjadi kondisi kesehatan yang serius, seluruh dana darurat, investasi terpaksa di tarik untuk menutup biaya rumah sakit dan operasi. sebagai anak muda dengan gaya hidup yang ugal-ugalan amat disarankan untuk memiliki asuransi kesehatan, jaminan hari tua dan kematian.


5. Tidak Ada Tujuan Finansial Jangka Panjang

tanpa motivasi dan tujuan yang jelas, arus kas bisa berantakan, uang bisa cepat habis untuk hal yang tidak produktif dan tidak penting. tujuan finansial kamu dapat menjadi peta jalan menuju kebebasan finansial di masa depan. nilai uang kamu sekarang dapat menurun daya belinya di masa depan karena inflasi. ditambah kejutan dalam hidup seperti PHK, resesi dan perang. dengan tujuan finansial yang jelas dan terarah mampu memitigasi keadaan darurat tersebut.

Kesimpulan

Mengelola keuangan di usia muda memang penuh tantangan, namun mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan umum seperti gaya hidup konsumtif, minimnya dana darurat, atau menunda investasi adalah langkah awal menuju kebebasan finansial. Jangan tunda lagi—ambil kendali dan wujudkan tujuan finansial jangka panjang .

Posting Komentar untuk "5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Anak Muda"