Cara Menghindari Penipuan Berkedok Investasi

Belakangan ini marak bermunculan kasus penipuan berkedok investasi. Hal ini menjadi momok utama bagi seseorang ketika mulai berinvestasi. Menurut data Satgas Waspada Investasi, kerugian masyarakat yang terjebak investasi bodong mencapai ratusan triliun rupiah dalam satu dekade terakhir. Angka fantastis ini menjadi sinyal bagi kita untul terus waspada sebab penipu semakin pintar yang selalu melahirkan modus baru. 

Dalam Investasi, tidak ada yang menjanjikan keuntungan pasti. Investasi adalah upaya dalam menumbuhkan kekayaan kamu. Di artikel ini akan dibahas ciri-ciri investasi bodong dan tips menghindarinya agar kamu tidak menjadi korban

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Berikut adalah 7 ciri-ciri yang umum didapati dalam investasi bodong:

1. Janji Keuntungan yang Tidak Realistis Dalam Waktu Dekat

Penipu kerap menawarkan keuntungan yang tidak masul akal tanpa didukung data, hitungan dan strategi yang jelas. Seorang menJanjilan keuntungan seperti 20% per bulan yang dapat langsung cair rekening kamu patutlah dicurigai. Investasi bukanlah media mencari kekayaan mendadak. Investasi yang menjanjikan keuntungan sebesar itu dalam waktu dekat terdengar seperti penipuan. Secara logika, tak ada instrumen investasi yang mampu menjamin keuntungan pasti dan besar dalam waktu dekat.

2. Klaim "Tanpa Risiko" 

Umumnya Setiap bentuk investasi yang sah memiliki risiko (Risk) sebanding dengan potensi keuntungannya (Return): High Risk, High Return. Jika ada tawaran yang menjamin uang kamu 100% aman dan pasti untung tanpa ada potensi rugi dan jaminan uang kembali sudah dipastikan ia adalah penipu.

3. Legalitas Tidak Jelas

Setiap Perusahaan yang mengelola instrumen investasi wajib memiliki izin dari otoritas yang berwenang seperti: OJK (Otoritas Jasa Keuangan): untuk perbankan, pasar modal, dan asuransi. atau Bappebti untuk komoditas dan kripto.

4. Tidak Ada Transparansi

Perusahaan tidak memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Whitepaper yang jelas. mereka tidak bisa memberikan informasi seputar bagaimana dana kamu dikelola. Tak jarang mereka selalu bersembunyi di balik kata "Rahasia Perusahaan".

5. Melakukan Tekanan Psikologis ke Investor

Penipu seringkali memaksa Calon Korban untuk segera mentransfer uang investasi. Hal ini untuk memberikan tekanan psikologis hingga kamu tidak dapat berpikir jernih atau melakukan riset legalitas perusahaan tersebut. Mereka sering membuai korban dengan kalimat seperti "Beli sekarang atau menyesal", "Kouta/Kesempatan terbatas" atau kalimat penghasut lainnya.

6. Proses Penarikan (Withdraw) yang Dipersulit

Sulitnya ketika ingin melakukan penarikan modal, mereka akan memberikan berbagai alasan: sistem sedang maintenance, harus bayar pajak tambahan dulu, atau akun harus di-upgrade.

4. Skema Ponzi

Keuntungan bukan didapat dari kegiatan bisnis nyata. Melainkan dari uang member baru. Ini membuat para member terus mencari korban baru demi keuntungan besar.

Berikut adalah tabel perbandingan antara Investasi legal dan Investasi bodong:

Karakteristik Investasi Legal Investasi Bodong
Izin Terdaftar dan diawasi OJK/Bappeti Tidak ada izin resmi
Keuntungan Rasional dan mengikuti pasar Sangat tinggi dan tetap
Risiko Potensi keuntungan sesuai dengan risikonya Potensi keuntungan besar dengan klaim minim hingga tidak ada risiko
Produk Memiliki data, dokumentasi, aset dan dasar usaha yang jelas Produk fiktif atau hanya mutar uang member

Langkah Praktis Menghindari Investasi

Gunakan Akun Pribadi: Hindari mentransfer uang ke rekening atas nama pribadi, bukan nama perusahaan resmi.
  • Cek Legalitas: Cek izin resmi dan legalitas perusahaan di OJK/Bappeti
  • Pahami Model Bisnis: Pastikan kamu memahami model bisnis, tujuan jangka panjang dan masalah yang ingin dipecahkan oleh perusahaan investasi tersebut
  • Kenali Perusahaan: Kenali rekam jejak profesional dan orang-orang di balik perusahaan tersebut. Cari ulasan dan berita terkait perusahaan

Kesimpulan

Pada dasarnya, Investasi tidak dapat memberikan keuntungan besar dalam waktu dekat. Ingatlah jika penawaran terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan (Too good to be true) dapat dipastikan itu adalah penipuan. Tidak ada kekayaan yang dibangun dalam satu malam bahkan tanpa risiko. Investasi yang baik dibangun diatas fondasi riset yang mendalam, kesabaran, kedisiplinan dan pemahaman akan risiko. 

Menghindari penipuan bukan berarti takut berinvestasi. Justru dengan menjadi cermat dan skeptis pada tempatnya, kamu dapat melindungi aset kekayaan menghilang begitu saja termakan oleh janji manis. Yuk, mulai berinvestasi cerdas!.

Posting Komentar untuk "Cara Menghindari Penipuan Berkedok Investasi"